Minggu, Oktober 19, 2008

Mekkah menggantikan Greenwich?


Pada sebuah konferensi yang bertajuk "Mekah, Pusat Bumi, Teori dan Praktek" yang diadakan di Qatar, pemimpin agama dan ilmuan Islam menyerukan kepada dunia untuk mengubah Kordinat Waktu Universal dari yang berbasis di Greenwich, Inggris ke zona waktu Mekkah , Arab Saudi. Para tamu sepakat bahwa Mekah adalah "benar" pusat dari Bumi. Berikut ini beritanya yang saya kutip dari BBC. Lantas apa pendapat anda?


Muslim menyerukan pengadopsian waktu Mekkah

Oleh Magdi Abdelhadi
Analis Masalah Arab BBC

Ilmuwan dan clerics Muslim diminta untuk mengadopsi waktu Mekah untuk menggantikan GMT, dikatakan bahwa Saudi adalah kota yang benar pusat dari Bumi. Mekkah adalah arah bagi semua Muslim untuk menghadapkan wajahnya ketika mereka melakukan doa-doa harian.

Seruan ini dikeluarkan pada konferensi yang diselenggarakan di negara Teluk Qatar dengan tajuk: Mekah, Pusat Bumi, Teori dan Praktek. Salah seorang ahli geologi berpendapat bahwa tidak seperti daerah longitudinal lainnya, Mekkah berada pada deretan yang sempurna ke arah utara magnet.

Dia mengatakan bahwa GMT yang berada di Inggris sebenarnya dipaksakan, karena Inggris merupakan negara kolonial terbesar di dunia, dan hal ini menyangkut pengaturan perubahan waktu.


Mekkah menyaksikan

Seorang ulama, Sheikh youssuf al-Qaradawy, mengatakan sains modern telah memberikan bukti terakhir bahwa Mekkah merupakan pusat bumi yang sebenarnya; katanya, bukti dari kebesaran "qibla"Muslim—dalam Bahasa Arab kata untuk arah Muslim menghadap ketika mereka berdoa.

Pertemuan itu juga memastikan apa yang telah dijelaskan oleh kalangan Muslim Perancis, yaitu menyaksikan Mekkah. Menonton yang disebut anti-putar searah jarum jam dan ditujukan untuk membantu Muslim menentukan arah Mekah dari semua tempat di bumi ini.

Pertemuan di Qatar ini adalah bagian dari kecenderungan saat ini di beberapa masyarakat Muslim yang ingin mencari kebenaran di dalam Alquran tentang sains modern. Hal ini disebut "Ijaz AlQur'an", yang kira-kira diterjemahkan sebagai "alam ajaib dari kitab suci."

Pertemuan itu juga mengukuhkan kepercayaan bahwa banyak sekali kebenaran ilmiah yang terdapat di dalam kitab suci Muslim, dan ini merupakan karya para cendekiawan untuk menemukannya dengan publisitas dan bukti yang tekstual. Tetapi tidak tanpa gerakan para kritikus, yang mengatakan bahwa gagasan sains modern yang diturunkan di dalam Alquran adalah kebenaran rohani, yang konstan, dan kebenaran empiris, dimana sebuah negara bergantung pada satu titik waktu tertentu.

Berikut ini sumber berita aslinya:
http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7359258.stm

Tidak ada komentar: