Rabu, Januari 14, 2009

PALESTINA BERDUKA......................................(selalu)

Sudah selama 19 hari sampai hari ini penyerangan oleh musuh Islam laknatulloh Zionis Israel atas saudara-saudara kita di Jalur Gaza, Palestina. Sudah ribuan jumlah manusia yang jadi korban, baik yang mati maupun yang luka-luka dari yang ringan sampai yang sangat berat. Jumlah yang syahid mencapai angka 700-an lebih, sedangkan yang luka-luka sudah lebih dari angka 2000-an. Kalau dibayangkan dengan melihat berbagai tayangan tetang berita penyerangan atas Gaza di televisi tentu kita akan mengangguk-angguk dan bilang, "oh..........kasihan sekali mereka!" Mungkin itu saja atau mungkin juga kita akan segera bertindak dari memberi doa sampai memberi dana bahkan samapi datang ke lokasi perang dengan menjadi sukarelawan atau mujahidin.

Sungguh mengenaskan nasib mereka saudara-saudara Muslim kita di sana, jumlah sudah ribuan yang menjadi korban, tetapi masih juga belum ada penanganan dari masyarakat internasional untuk segera bertindak menghentikan kekejaman bangsa "monyet" Zionis Israel. Resolusi PBB sudah dikeluarkan, tetapi tetap saja belum aksi yang nyata dari Dewan Keamanan PBB. Data-data terbaru tentang jumlah korban dan kelompok umur dan jenis kelamin mana saja yang paling banyak menjadi korba, tetapi tetap saja belum ada aksi masyarakat internasional yang benar-benar riil dan ampuh menghentikan penyerangan oleh Zionis Israel.

Mana masyarakat Muslim yang selalu mendengungkan bahwa ikatan persaudaraan seiman adalah lebih jauh (Wallohi) jauh lebih kuat dari ikatan kesukuan, kebangsaan, bahkan ikatan darah sekalipun. Tetapi, manakah yang sudah kita perbuat? Baru sebatas pemberian dukungan moril dan materil berupa obat-obatan maupun makanan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa hal itu pun sebenarnya merupakan jihad atau pengorbanan kita kepada saudara seiman di Jalur Gaza, tetapi sudah pantaskah kita berpuas dengan hal itu saja? Semestinya tidak.

Indonesia sebagai negeri dimana populasi Muslimnya terbesar sedunia semestinya memainkan peranan yang paling penting dan vital dalam isu ini. Kita sudah tidak cukup dengan memberi peringatan dan hujatan keras terhadap Israel, hanya demo di jalan-jalan sambil membawa bendera Palestina.

Pun negara-negara Arab yang notabene adalah negara dengan mayoritas Muslim, belum dapat bersatu sampai saat ini. Mereka yang tergabung dalam Liga Arab belum memberika tindakan yang nyata dalam isu ini. Jangankan sampai mengirim tentaranya ke Jalur Gaza, menyatukan suara mereka saja untuk semua hadir pada pertemuan Liga Arab di Doha pun mereka belum bisa. Sungguh memilukan dan memalukan!

Negara-negara sebesar Arab Saudi, Mesir, dan Tunisia masih saja menunjukkan egonya masing-masing dan sikap tunduk kepada Amerika Serikat dalam isu ini. Mereka masih belum mau bersepakat satu suara dalam menangani isu Jalur Gaza. Sungguh luar biasa dan mudah-mudahan Alloh menunjuki mata hati para pemimpin mereka sehingga terbuka mata hatinya melihat penderitaan rakyat Jalur Gaza dan tidak hanya terlena dengan kenikmatan dunia berupa tahta, harta, dan wanita.

Bahkan negara yang kita anggap selama ini "Adi Kuasa" pun ternyata tidak mau melakukan apa-apa dalam isu Palestina. George W. Bush pun tidak melakukan apa-apa dan tidak akan melakukan apa-apa (berhubung masa jabatannya akan berakhir 20 Januri 2009). Dia hanya berkata ketika ditanya apa tanggapannya kepada aksi militer Israel atas Jalur Gaza, "merupakan hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas." titik. Seolah-olah kejadian saat ini di Jalur Gaza belum ada apa-apanya dibanding dengan kejadian di Amerika Serikat atau bahkan Holocaust-nya versi Yahudi.

Bahkan Presiden AS terpilih Barack Obama pun tidak mau buka suara. Dalam situs Aljazeera.net yang saya kutip di bawah ini, anda akan melihat bagaimana tanggapajn Obama atas perang di Gaza:

"Despite growing pressure on Barack Obama to speak out on the crisis in Gaza, the US president-elect has remained silent on the issue. Obama, holidaying in Hawaii, has made no public remarks on Israel's unrelenting military assault on the Palestinian territory, which has left more than 380 people there dead.

"The former Illinois senator spoke out after last month's attacks in Mumbai and has made detailed statements on the US economic crisis. But some fear that the US president-elect's reluctance to speak out on the Gaza raids could be sending its own message.

"Silence sounds like complicity," Mark Perry, the Washington Director of the Conflicts Forum group, told Al Jazeera.

"Obama has said that Israel has the right to defend itself from rocket attacks but my question to him is 'does he believe that Palestinians also have the right of self-defence?'"

Coba kita perhatikan terlihat bahwa pendapat Obama tetang kekajaman Israel ditanggapi dingin dan ogah-ogahan oleh Obama. Dia terkesan menutup mata atas aksi kamikaze-nya Israel. Dalam pemberitaan berikutnya, melalui juru bicaranya ia menyampaikan bahwa AS saat ini hanya memiliki satu presiden yakni Bush, sehingga dia tidak berwenang mengeluarkan pernyataan apapun ke media mengingat di menghormati pemerintahan yang sedang berjalan saat ini.

Tetapi coba kita bandingkan dengan pada waktu kejadian bom Mumbai, India yang sebenarnya menewaskan tidak lebih dari jumlah korban bom Bali I. Obama langsung mengeluarkan pernyataan kecaman dan kutukan terhadap pelaku bom bunuh diri tersebut. Nah, kalau saja ia mengatakan hanya ada satu presiden AS, ngapai dia mengeluarkan pernyataan atas isu di Mumbai tersebut, sedangkan ketika isu Gaza digulirkan ia hanya diam membisu, seolah-olah tidak tahu dan tak mau tahu. Semestinya kalau melihat beberapa pernyataan tersebut kita dapat tarik benang merahnya, yakni Obama tidak konsisten dan cenderung membeda-bedakan isu menurut korban dan pelaku yang ada. Jika Israel yang melakukan maka dia diam 1001 bahasa, sedangkan ketika "Muslim" yang melakukan kekerasan, maka sekecil apapun kekerasan tersebut dia pasti dihujat habis-habisan.

Sungguh saya sangat mengingatkan kepada saudara-saudara semua, apakah sampai saat ini anda masih bangga dan senang dengan terpilihnya Obama?
Yah, sudahlah mari kita tinggalkan Obama dengan teman-teman "monyet" nya tadi.
Maka sudah selayaknya kita sebagai Muslim dengan tidak melihat warna kulit dan kebangsaan mari kita dukung Palestina.

Hidup Palestina!

Tidak ada komentar: